Petai Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?

Petai Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?
Petai Turunkan Darah Tinggi, Benarkah?

PECINTA - Petai termasuk makanan yang digemari oleh masyarakat Indonesia karena dianggap bisa membuat rasa masakan menjadi lebih sedap. Sayangnya, setelah makan petai, kita biasanya akan mengalami bau mulut atau mengeluarkan aroma yang kurang sedap saat buang air kecil. Meskipun begitu, petai tetap digemari penikmatnya. Selain nikmat pada sebagian orang, ternyata petai untuk darah tinggi.



Manfaat Petai untuk Hipertensi (Darah Tinggi)

Petai termasuk dalam makanan dengan kandungan potasium yang cukup banyak namun rendah garam. Hal ini berarti, mengonsumsi petai bisa membuat denyut jantung menjadi lebih seimbang dan akhirnya membuat aliran darah semakin lancar.

Ekstrak petai telah lama digunakan dalam pengobatan tradisional, bahwa manfaat petai turunkan darah tinggi atau hipertensi. Para ilmuwan telah menemukan bahwa biji petai mengandung peptida bioaktif (rantai asam amino), yang memiliki efek antihipertensi (Siow & Gan, 2013).

Buah tropis ini mengandung kalium sangat tinggi, namun rendah garam hingga sangat cepat memerangi tekanan darah. Karena kandungan kalium yang sangat tinggi, Administrasi Makanan dan Obat-obatan atau FDA yang berbasis di AS, baru saja mengizinkan perkebunan petai melakukan klaim resmi tentang kekuatan manfaat petai untuk hipertensi dan stroke.

Selain itu, di dalam petai juga terdapat kandungan bernama triptofan yang akan membuat saraf-saraf otak menjadi lebih rileks dan mencegah stres. Sudah menjadi rahasia umum jika stres bisa menjadi penyebab kenaikan tekanan darah.

Manfaat Petai untuk Kesehatan Lainnya

Petai memiliki kandungan mineral, vitamin B1, vitamin C, dan vitamin E yang cukup tinggi. Di dalamnya juga ada kandungan protein, lemak, dan karbohidrat. Berbagai kandungan sehat inilah yang bisa membantu membuat tubuh kita menjadi lebih sehat.

Selain manfaat petai menurunkan darah tinggi, berikut adalah beberapa manfaat kesehatan yang bisa kita dapatkan dari petai:

1. Melawan paparan radikal bebas

Di dalam petai terdapat kandungan antioksidan bernama fenolid acid yang cukup tinggi. Kandungan ini bisa membantu tubuh melawan paparan buruk radikal bebas yang bisa datang dari berbagai hal seperti polusi udara dan lain-ain. Hal ini berarti, manfaat petai bisa membantu kita mencegah datangnya masalah kesehatan seperti kanker, diabetes, serta tukak lambung.

2. Mencegah infeksi

Kandungan di dalam petai ternyata bisa menghambat kinerja berbagai macam bakteri seperti e.coli yang bisa memicu diare, infeksi saluran kemih, dan berbagai penyakit pencernaan lainnya. Bakteri lain yang bisa membahayakan kesehatan tubuh seperti h.pylori yang bisa memicu tukak lambung juga tidak akan bisa menyebabkan infeksi di dalam tubuh kita setelah terpapar kandungan dari petai.

3. Membantu mengatur kadar gula darah

Telah ada penelitian yang menghasilkan fakta bahwa ekstrak biji petai bisa menurunkan kadar gula darah pada tikus percobaan dalam waktu dua jam setelah makan. Efek ini bahkan bisa didapatkan hingga 24 jam kemudian sehingga tikus-tikus ini mengalami penurunan risiko diabetes dengan signifikan.

4. Menurunkan risiko terkena kanker

Penelitian lain yang juga dilakukan dengan menggunakan tikus percobaan menghasilkan fakta bahwa ekstrak dari petai, yakni methanol mampu menurunkan proses angiogenesis hingga 50 persen lebih rendah. Sebagai informasi, proses ini bisa menyebabkan penyebaran kanker. Kandungan di dalam petai juga mampu menghambat pertumbuhan sel kanker dengan efektif.

Meskipun memiliki banyak manfaat kesehatan, sebaiknya memang kita membatasi konsumsi petai demi mencegah datangnya beberapa masalah kesehatan yang cukup serius.

Nilai Gizi Petai

Petai mengandung banyak nilai gizi seperti protein, lemak, dan karbohidrat. Petai juga merupakan sumber mineral yang baik. Bijinya mengandung banyak vitamin C dan ?-tokoferol (vitamin E). Petai memiliki kandungan tiamin yang relatif tinggi (vitamin B1, 2,8 ?g / g) tetapi faktor antithiamine yang tidak signifikan.

Konsentrasi tanin yang tinggi terdeteksi di dalam biji dibandingkan dengan sayuran buah lainnya. Tanin dieketahui dapat mengurangi mencerna protein dan asam amino. Karena itu, tidak disarankan bagi anak-anak untuk mengonsumsi petai terlalu banyak karena penyerapan protein yang baik diperlukan untuk perkembangan tubuh yang baik pada anak.

Berkut ini kandungan petai, sepeti dilansir NCBI:

Komponen petai Komposisi petai (per 100 g bagian yang dapat dimakan)
Ash (g) 1.2–4.6
Protein (g) 6.0–27.5
Lemak (g) 1.6–13.3
Karbohidrat (g) 13.2–52.9
Serat kasar (g) 1.7–2.0
Energi (kcal) 91.0–441.5
Kalcium (mg) 108.0–265.1
Zat besi (mg) 2.2–2.7
Fospor (mg) 115.0
Kalium (mg) 341.0
Magnesium (mg) 29.0
Mangan (ppm) 42.0
Tembaga (ppm) 36.7
Zinc (ppm) 8.2
Vitamin C (mg) 19.3
Alpha-Tokoferol (mg) 4.15
Tiamin (mg) 0.28
Bahaya Makan Petai Secara berlebihan

Banyak orang yang gemar makan petai dan mengonsumsinya dalam jumlah yang berlebihan. Apalagi saat mendengar bahwa petai bisa memberikan berbagai manfaat kesehatan, salah satunya petai untuk darah tinggi. Brikut ini efek samping petai jika dikonsumsi secara berlebihan:

1. Menghambat penyerapan protein

Bila makan petai terlalu banyak, maka akan menelan zat tanin dalam jumlah banyak yang bisa mengganggu proses penyerapan protein dan asam amino di bagian usus.

2. Berisiko asam urat

Pakar kesehatan juga menyebut kebiasaan mengonsumsi petai dengan berlebihan juga bisa meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat mengingat kandungan purinnya yang cukup tinggi.

3. Perut kembung

Petai kaya akan karbohidrat kompleks, sehingga tidak jarang penikmat petai mengalami perut kembung akibat gas yang terbentuk oleh pemecahan karbohidrat kompleks dalam saluran pencernaan.

4. Asam djenkolic sebabkan beberapa gangguan 

Petai mengandung asam djenkolic, asam amino mengandung sulfur yang agak beracun. Dalam konsentrasi tinggi, kandungan tersebut menyebabkan nyeri spasmodik, asam urat, obstruksi kemih dan gagal ginjal akut. Dianjurkan untuk minum banyak air untuk mengurangi akumulasi asam djenkolic dalam tubuh.

5. Mengganggu fungsi ginjal

Sementara petai memiliki efek anti-bakteri dan anti-inflamasi pada ginjal, konsumsi petai mungkin perlu dibatasi untuk pasien dengan penyakit ginjal karena polong-polongan seperti petai kaya protein, kalium dan fosfor, yang semuanya memengaruhi fungsi ginjal pada orang.

Mengetahui manfaat petai turunkan darah tinggi dan manfaat untuk kesehatan lainnya, akan memungkinkan kita menghargai sepenuhnya produk lokal ini dan mengakui bahwa alam masih merupakan sumber yang sempurna untuk kesehatan tubuh Anda.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi  anda.. 

Get the latest articles from Suara Pecinta.

Tidak ada komentar